Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia
Tulisan
A. Kemiskinan
Secara harfiah kamus besar Bahasa Indonesia, miskin itu berarti tidak berharta benda. Miskin juga berarti tidak mampu mengimbangi tingkat kebutuhan hidup standard dan tingkat penghasilan dan ekonominya rendah. Secara singkat kemiskinan dapat didefenisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah yaitu adanya kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standard kehidupan yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
Sedangkan Secara umum kemiskinan diartikan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok atau dasar. Mereka yang dikatakan berada di garis kemiskinan adalah apabila tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
Istilah Kemiskinan selalu melekat dan begitu popular dalam masyarakat yang sedang berkembang. Istilah itu sangat mudah diucapkan tetapi begitu mudah untuk menentukan yang miskin itu yang bagaimana siapa yang tergolong penduduk miskin. Untuk memberi pemahaman konseptual, akan dikemukan dua pengertian kemiskinan, yaitu:
- Secara kualitatif, definisi kemiskinan adalah suatu kondisi yang didalamnya hidup manusia tidak layak sebagai manusia, dan
- Secara kuantitatif, kemiskinan adalah suatu keadaan dimana hidup manusia serba kekurangan, atau dengan bahasa yang tidak lazim “tidak berharta benda”.
Dalam membicarakan masalah kemiskinan, kita akan menemui beberapa jenis-jenis kemiskinan yaitu:
1. Kemiskinan absolut. Seseorang dapat dikatakan miskin jika tidak mampu memenuhi kebutuhan minimum hidupnya untuk memelihara fisiknya agar dapat bekerja penuh dan efisien,
2. Kemiskinan relatif. Kemiskinan relatif muncul jika kondisi seseorang atau sekelompok orang dibandingkan dengan kondisi orang lain dalam suatu daerah,
3. Kemiskinan Struktural. Kemiskinan struktural lebih menuju kepada orang atau sekelompok orang yang tetap miskin atau menjadi miskin karena struktur masyarakatnya yang timpang, yang tidak menguntungkan bagi golongan yang lemah,
4. Kemiskinan Situsional atau kemiskinan natural. Kemiskinan situsional terjadi di daerah-daerah yang kurang menguntungkan dan oleh karenanya menjadi miskin.
5. Kemiskinan kultural. Kemiskinan penduduk terjadi karena kultur atau budaya masyarakatnya yang sudah turun temurun yang membuat mereka menjadi miskin.
Kemiskinan terjadi tentunya pasti ada faktor-faktor penyebabnya. Dibawah ini ada 2 Faktor-faktor penyebab manusia, yaitu:
a. Faktor-Faktor penyebab kemiskinan secara manusia:
1. Sikap dan pola pikir serta wawasan yang rendah, malas berpikir dan bekerja,
2. Kurang keterampilan,
3. Pola hidup konsumtif,
4. Sikap apatis/egois/pesimis,
5. Rendah diri,
6. Adanya gep antara kaya dan miskin,
7. Belenggu adat dan kebiasaan,
8. Adanya teknologi baru yang hanya menguntungkan kaum tertentu (kaya),
9. Adanya perusakan lingkungan hidup,
10. Pendidikan rendah,
11. Populasi penduduk yang tinggi,
12. Pemborosan dan kurang menghargai waktu,
13. Kurang motivasi mengembangkan prestasi,
14. Kurang kerjasama,
15. Pengangguran dan sempitnya lapangan kerja,
16. Kesadaran politik dan hukum,
17. Tidak dapat memanfaatkan SDA dan SDM setempat, dan
18. Kurangnya tenaga terampil bertumpun ke kota.
b. Faktor-Faktor penyebab kemiskinan secara non manusia:
1. Faktor alam, lahan tidak subur/lahan sempit,
2. Keterampilan atau keterisolasi desa,
3. Sarana pehubungan tidak ada,
4. Kurang Fasilitasi umum,
5. Langkanya modal,
B. Kesenjangan
Pengertian kesenjangan sosial adalah kesenjangan yang ditandai dengan adanya peluang dan manfaat yang tidak sama untuk posisi sosial yang berbeda dalam suatu status atau kelompok masyarakat. Kesenjangan sosial bisa dilihat dari tidak samanya proporsi barang atau jasa, kekayaan, kesempatan, imbalan, dan hukuman yang didapatkan seseorang dengan seseorang lainnya. Kesenjangan ini memiliki pola yang terstruktur dan berulang.
Pengertian kesenjangan sosial ekonomi adalah sebuah gejala yang timbul di dalam masyarakat karena adanya perbedaan batas kemampuan finansial dan yang lainnya di antara masyarakat yang hidup di sebuah lingkungan / wilayah tertentu.
Salah satu bentuk contoh kesenjangan sosial yang bisa dilihat dan banyak terjadi di sekitar kita adalah kesenjangan yang terjadi di antara masyarakat yang tinggal di dalam sebuah komplek perumahan mewah dengan masyarakat yang tinggal di luar / sekitar komplek perumahan mewah tersebut. Di mana dalam kondisi seperti di atas, kita dengan sangat jelas dapat melihat adanya perbedaan yang sangat signifikan antara kedua kelompok masyarakat tersebut, yang pada kenyataannya tinggal sangat berdekatan (berdampingan) antara satu dengan yang lainnya.
Kesenjangan sosial bukanlah sebuah permasalahan yang bisa diatasi dengan mudah, di mana hal ini menyangkut keberadaan banyak orang dan komunitas yang terlibat di sana dan hal ini tentu saja akan sangat membutuhkan penanganan yang sangat serius oleh pihak-pihak yang berwenang seperti pemerintah dan tokoh masyarakat.
Di dalam perkembangannya, sebuah kesenjangan sosial dapat berakhir dengan berbagai tindakan yang tidak baik atau bahkan mengarah kepada terjadinya berbagai macam tindak kejahatan, di mana orang-orang yang merasa berada di “lingkungan bawah” akan cenderung mengalami ketidak adilan dalam berbagai macam hal dan ini bisa saja memicu terjadinya berbagai macam tindak kejahatan di sebuah lingkungan.
Dalam berbagai kasus, ditemukan banyak kejadian yang menimbulkan kerugian pada pihak-pihak tertentu yang mengalami tindak kejahatan akibat adanya kecemburuan sosial dari seseorang atau bahkan sekelompok orang yang tinggal dekat dengan korban. Hal ini membuktikan bagaimana sebuah kesenjangan sosial adalah hal yang berbahaya dan bisa saja memicu terjadinya berbagai macam tindakan kriminal di antara satu lingkungan yang mengalaminya, karena banyak antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi hal tersebut, salah satunya adalah dengan cara memberdayakan masyarakat dengan baik.
Contoh kesenjangan sosial dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia yaitu :
- Orang yang tidak mendapatkan gelar Sarjana sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang layak padahal tidak semua ilmu yang diajarkan di perguruan tinggi tersebut akan terpakai di bidang pekerjaan tersebut.
- Koruptor yang korupsi milyaran hanya di tahan 3 tahun sedangkan orang yang maling ayam bisa belasan tahun.
- Tidak adanya fasilitas transportasi yang cukup layak untuk orang-orang cacat.
- Kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil yang tidak layak dan tidak seimbang dengan kualitas pendidikan di kota-kota besar, padahal kurikulum dan soal Ujian Nasionalnya sama.
- Orang yang berpakaian mahal dan necis dengan penampilan klimis diperlakukan pelayan dengan sangat baik dibanding dengan orang yang berpakaian apa adanya.
- Mobil BMW dan Mercy di Indonesia disediakan parkir khusus VIP dan mendapat perlakuan yang berbeda dengan mobil-mobil lainnya.
Faktor Penyebab Kesenjangan Sosial :
1. Perbedaan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam berhubungan erat dengan tingkat perekonomian suatu daerah. Apabila dapat memanfaatkan suber daya alam dengan baik, laju perekonomian suatu daerah akan meningkat, begitu juga sebaliknya, tingkat perekonomian suatu daerah rendah apabila masyarakat tidak dapat memanfaatkan sumber daya alam secara maksimal.
2. Kebijakan Pemerintah
Terkadang kebijakan pemerintah dapat menyebabkan kesenjangan sosial. misalnya kebijakan tentang program transmigrasi. Ketika warga pendatang lebih cepat maju dibandingkan dengan warga asli, ketimpangan sosial dapat terjadi. Ketimpangan tersebut terjadi karena ada ketidak setaraan antar dua kelompok yang seharusnya dapat berkembang bersama-sama
3. Pengaruh Globalisasi
Masyarakat yang mampu menyikapi globalisasi secara tepat akan mampu memanfaatkan globalisasi untuk mencapai kemajuan. Sementara itu, masyarakat yang tidak mampu memnafaatkan globalisasi secara tepat tidak akan mampu mengambil kesempatan yang ditawarkan globalisasi. bahkan mengalami ketertinggalan.
4. Faktor Demografis
Kondisi Demografis menunjukan tingkat pertumbuhan dan struktur kependudukan, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, perbedaan kondisi ketenaga kerjaan, serta segala hal yang berkaitan dengan penduduk. Perbedaan kondisi demografis suatu daerah dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial karena perbedaan produktivitas kerja masyarakat pada setiap daerah.
5. Letak dan Kondisi Geografis
Letak dan kondisi geografis Indonesia mempengaruhi tingkat pembangunan suatu masyarakat. Masyarakat yang tinggal didataran rendah pada umumnya lebih mudah membangun berbagai infrastruktur, sementara itu masyarakat yang tinggal dataran tinggi memerlukan waktu dan proses panjang dalam pembangunan yang terkendala oleh bentang alam yang menanjak dan tidak merata.
Cara Mengatasi Kesenjangan Sosial :
1. Dalam hal pendidikan harus diutamakan
2. Membuka lapangan pekerjaan agar tidak adanya penganguran
3. Membrantas korupsi agar tidak ada lagi yang korupsi
4. Meningkatkan sebuah sistem peradilan di Indonesia dan melakukan pengawasan ketat dari mafia peradilan. agar yang mempunyai kekuasan tidak semana-mena sama rakyat kecil.
C. Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh pemerintah agar dapat mengentaskan masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi adalah :
1. Mengutamakan pendidikan.
2. Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
3. Meminimalkan korupsi dan memberantas korupsi.
4. Meningkatkan sistem peradilan di Indonesia dan melakukan pengawasan ketat dari mafia peradilan.
5. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras.
6. Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin.
7. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin.
8. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar.
9. Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.
SUMBER:
Kelompok : 2
Anggota : Ananda Hasha Salsabila (20216733)
Novi Octaviyanti (25216489)
Wisam Kusumahadi Putra (27216685)
Komentar
Posting Komentar