Prospek UKM Industri Kreatif di Indonesia


Pertumbuhan ekonomi nasional sangat ditentukan oleh dinamika perekonomian daerah, sedangkan perekonomian daerah pada  umumnya ditopang oleh kegiatan ekonomi bersakala kecil dan menengah.  Unit usaha yang masuk dalam kategori Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan urat nadi perekonomian daerah dan nasional. Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang tangguh di tengah krisis ekonomi. Saat ini sekitar 99% pelaku ekonomi mayoritas adalah pelaku usaha UMKM yang terus tumbuh secara signifikan dan menjadi sektor usaha yang mampu menjadi penopang stabilitas perekonomian nasional. 

Pentingnya UMKM bagi berbagai pihak membuatnya seringkali menjadi objek kajian dan riset yang banyak membahas tentang pengembangannya. Bisa dibayangkan bila sektor UMKM terus mengalami pertumbuhan dan peningkatan kualitas (manajemen, keuangan, output produk, dan pemasaran), ia akan menjadi motor penggerak perekonomian nasional yang sudah teruji kebal terhadap krisis ekonomi global. Meski terkadang masih dipandang sebelah mata, eksistensi dan kontribusi UMKM bagi perekonomian nasional tetaplah vital dan strategis.

Sektor UMKM selalu mendapat perhatian khusus dari banyak kalangan termasuk pemerintah. Pasalnya, peran dan andil UMKM dalam perekonomian nasional terbilang strategis bila diteropong dari jumlah unit usahanya yang mendominasi, tingginya penyerapan tenaga kerja, besarnya kontribusi dalam pembentukan produk domestic bruto (PDB) nasional dan sumbangannya terhadap nilai ekspor. Dari Badan Pusat Statistik (BPS) hingga 2012, jumlah unit UMKM mencapai 56.534.592 unit atau 99,9% dari total unit usaha di Indonesia. Tenaga kerja yang mampu diserap oleh UMKM lebih dari 107.657.509 orang atau sebesar 97,16% dari angkatan kerja. Kontribusi UMKM dalam pembentukan PDB mencapai Rp 4.870 triliun atau sebesar 59,08%. Terkait dengan sumbangan dalam pembentukan nilai ekspor, UMKM menyumbang sebesar Rp 167 triliun atau sebesar 14,06%.

Sejauh ini, industri kreatif di Indonesia tumbuh dan berkembang hanya mengandalkan ide-ide personal. Pemerintah belum memberi dukungan memadai untuk pengembangan industri  kreatif secara permanen. Industri kreatif baru dijalani orang-orang muda kreatif yang kerap menghadapi tantangan, terutama masalah modal.  Selain itu, perkembangan industri kreatif dihadapkan pada lemahnya pengembangan kapasitas dan pemasaran permanen.

Tabel Perkembangan Ekonomi Kreatif Dari Berbagai Sektor Dari Tahun 2011-2015
No.
Lapangan Usaha
2011
2012
2013
2014
2015
1
Industri Makanan dan Minuman
5,24%
5,31%
5,14%
5,32%
5,61%
3
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
1,38%
1,35%
1,36%
1,32%
1,21%
4
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
0,28%
0,25%
0,26%
0,27%
0,27%
5
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
0,76%
0,70%
0,70%
0,72%
0,67%
6
Industri Furnitur
0,28%
0,26%
0,26%
0,27%
0,27%
7
Ekspor Kerajinan Tangan
15.54%
17.77%
20.18%
21.72%
8
fashion dan kerajinan

44,3%
24,8 %
9
Industri Periklanan
15%
20%
Sumber: BPS, Pusdatin Kemenperin
 



Hal paling penting adalah mempermudah pemasaran semua produk lokal. Adanya “Klinik Industri Ekonomi Kreatif UMKM” sebagai bentuk pembinaan bagi para pelaku UMKM yang tentunya difasilitasi lembaga pemerintah setidaknya dapat membantu industri kreatif dalam persoalan pemasaran ekspor. Sayangnya, klinik ini belum merata ada di setiap daerah sehingga agak sulit dilakukan penataan secara permanen. Padahal, klinik ini penting sebagai media untuk menghubungkan para pelaku UMKM dengan investor.

Industri kreatif dapat didefinisikan sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan mengahasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Sektor industri ekonomi kreatif meliputi 14 subsektor, yakni periklanan, arsitektur, pasar barang seni, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan peranti lunak, televisi, dan radio, serta riset dan pengembangannya.

Saat ini, ekonomi industrial telah beralih ke ekonomi kreatif dan korporasi berada di simpang jalan. Daya yang paling penting saat ini adalah tumbuhnya kekuatan ide. Itulah sebabnya, sebagian besar tenaga kerja kini berada pada sektor jasa atau menghasilkan produk abstrak, seperti data, software, berita, hiburan, periklanan, dan lain-lain.

Peran penting keberadaan UMKM di Indonesia semakin terasa dalam proses pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Pada awalnya, keberadaan UMKM dianggap sebagai sumber penting dalam penciptaan kesempatan kerja dan motor penggerak utama pembangunan ekonomi daerah di pedesaan. Pemberdayaan UMKM diselenggarakan sebagai kesatuan dan pembangunan perekonomian nasional untuk mewujudkan kemakmuran rakyat. Dengan dilandasi dengan asas kekeluargaan, upaya pemberdayaan UMKM merupakan bagian dari perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, keseimbangan kemajuan, dan kesatuan ekonomi nasional untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

SUMBER :


Kelompok :     2
Anggota :        Ananda Hasha Salsabila (20216733)
                        Novi Octaviyanti (25216489)
                        Wisam Kusumahadi Putra (27216685)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERTIMBANGAN MEMILIH BENTUK USAHA

Bisnis Noodle Burger (UKM Kreatif)